Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Minimnya Gerakan Ideologis dalam Organisasi Mahasiswa: Tantangan Zaman Baru

Sumber Foto : Pexels.com Artikel,Jurnalmerah.com, -Sejarah gerakan mahasiswa di Indonesia pernah menjadi saksi atas kekuatan ideologis mahasiswa dalam memperjuangkan perubahan sosial dan politik. Dari gerakan revolusi anti-kolonial hingga reformasi 1998 yang berhasil menggulingkan rezim otoriter Soeharto, mahasiswa selalu berdiri di garda terdepan sebagai penggerak perubahan. Namun, kini, dinamika tersebut terlihat memudar. Gerakan mahasiswa masa kini seolah kehilangan daya ideologisnya dan lebih sering terjebak dalam pragmatisme politik serta agenda sektoral. Transformasi Gerakan Mahasiswa: Dari Jalanan ke Media Sosial Salah satu faktor utama yang mendorong perubahan dalam gerakan mahasiswa adalah kemajuan teknologi dan media sosial. Jika pada masa lalu mobilisasi massa di jalanan menjadi simbol perlawanan, hari ini banyak aksi mahasiswa yang beralih ke platform digital. Mahasiswa lebih sering menggunakan media sosial untuk mengkritisi kebijakan atau menyuarakan aspirasi mereka, namun...

DPP GANAS Resmi Bentuk DPD di Kabupaten Sumbawa Barat

Keterangan Foto : Anggota GANAS SumbawaBarat,Jurnalmerah.com , 29 September 2024 — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Advokasi Nusantara (GANAS) telah resmi membentuk pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GANAS Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Imran terpilih sebagai ketua, dengan Yanti Sosilawati sebagai sekretaris dan Maslah sebagai bendahara. Ketua DPP GANAS, Lalu Anugerah Bayu Adi, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan hadir dalam acara pembentukan DPD GANAS Sumbawa Barat. Ia menekankan bahwa kehadiran GANAS merupakan wadah perjuangan untuk masyarakat luas, bukan hanya di Lombok, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat. “Saya ucapkan banyak terima kasih telah hadir di acara pembentukan GANAS di Kabupaten Sumbawa Barat. Kepada pengurus DPD KSB yang terpilih, saya ucapkan selamat,” ungkap Anugerah. Anugerah juga menjelaskan bahwa gerakan utama GANAS adalah memberikan pendampingan hukum gratis bagi anggota dan masyar...

UGR: Dari Syurganya Demokrasi Menjadi Arena Otoritarianisme

Rabu (26/9) kemarin, Universitas Gili Rinjani (UGR) menjadi panggung bagi drama yang tidak kalah menarik dibandingkan dengan film-film Hollywood. Alumni kampus ini berkumpul untuk mengkritik tindakan Rektor UGR, Basri Mulyani,SH.MH yang melaporkan mahasiswanya sendiri ke Polres Lombok Timur. Keputusan ini seolah menjadi puncak dari kepemimpinan yang sangat "visioner," di mana dialog dan kebebasan berpendapat diabaikan demi menegakkan ketertiban, versi ketertiban yang ditentukan oleh Rektor, tentu saja. Tuntutan Mahasiswa: Suara yang Terabaikan Sebelumnya, mahasiswa dengan penuh keberanian telah mengajukan tuntutan yang sebenarnya sangat Rasional: evaluasi kepemimpinan rektor, pengalihfungsian Gedung Putih sebagai pusat kegiatan mahasiswa, transparansi beasiswa KIP-K, serta penyelesaian masalah KIP-K di FKIP. Tuntutan ini seharusnya disambut dengan diskusi konstruktif. Namun, apa yang mereka dapatkan? Ancaman dari Kepala LPTIK, Ahyar Ansori, yang berkomentar di grup WA, “Sekal...

Ketua LMND Mataram Serukan Perlawanan Terhadap Hoaks Jelang Pilkada 2024

Rapat Koordinasi Bawaslu NTB di Mataram Fokus pada Pengawasan Media Sosial Mataram, Jurnalmerah.com,  24 September 2024 – Dalam upaya memastikan pelaksanaan Pilkada 2024 yang transparan dan adil, Ketua LMND Mataram, Mujihat Nuryakin, mengajak seluruh elemen gerakan untuk bersatu melawan penyebaran hoaks di media sosial. Ajakan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi yang diadakan oleh Bawaslu NTB di Hotel Lombok Raya, bertujuan untuk memperkuat jejaring pengawasan media sosial selama tahapan kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Mujihat menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menciptakan ekosistem informasi yang sehat. “Hoaks adalah ancaman serius, terutama menjelang Pilkada. Dengan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pengguna internet terbesar, kita perlu waspada terhadap penyebaran informasi yang menyesatkan,” ujarnya. Dia menjelaskan, kemudahan akses informasi melalui media sosial sering disalahgunakan untuk menyebarkan hoaks, ujaran kebencian...

UGR: Surga Demokrasi dengan Sejuta Rektor

Di kaki Gunung Rinjani ujung timur pulau lombok, berdiri sebuah kampus yang namanya kerap disebut-sebut sebagai "Syurganya Demokrasi" – Universitas Gunung Rinjani (UGR). Sejak didirikan oleh Ali bin Dachlan, kampus ini dibangun di atas landasan kebebasan berpikir dan kreativitas mahasiswa. Sejak awal, UGR membanggakan dirinya sebagai ruang di mana setiap mahasiswa bebas berkreasi, bebas bersuara, bebas menyampaikan aspirasi tanpa batas. Dalam idealisme pendirinya, UGR adalah kampus yang memuliakan kebebasan individu dalam berkarya. Namun, apakah "syurga" ini masih setia pada mimpi besar pendirinya? Kenyataannya, UGR kini tak lebih dari panggung absurd di mana setiap sudut kampus menyaksikan parade para "rektor-rektor" dadakan yang memegang kekuasaan seolah tiada batas. "Sejuta rektor" itulah istilah yang santer di kalangan mahasiswa. Sebuah istilah sinis yang lahir dari ketidakpuasan atas perilaku birokrasi kampus yang bak serdadu tak bertuan. Di...

H. M. Edwin Hadi Wijaya Janji Berkantor di Kecamatan dan Puskesmas untuk Pelayanan Berkualitas

Lombok Timur, Jurnalmerah.com – Calon Wakil Bupati Lombok Timur, H. M. Edwin Hadi Wijaya, yang berpasangan dengan H. Haerul Warisin (pasangan Iron-Edwin), berkomitmen untuk melakukan pendekatan langsung kepada masyarakat dalam memastikan pelayanan publik yang berkualitas. Edwin berjanji akan berkantor selama 63 hari dalam setahun di kantor Kecamatan dan Puskesmas di seluruh Lombok Timur. Pernyataan ini disampaikan oleh Edwin pada acara di Terara, di rumah Saipul Bahri anggota DPRD terpilih dari Fraksi PPP, pada Kamis, 19 September 2024. Menurut Edwin, langkah ini diambil sebagai upaya untuk mendekatkan  pemerintah kepada masyarakat dan memantau langsung kualitas pelayanan yang diberikan, khususnya di bidang Kesehatan dan Administrasi publik. “Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan layanan yang terbaik, baik di tingkat Kecamatan, Puskesmas dan Desa. Ini bukan sekadar janji kampanye, tapi komitmen kami untuk hadir dan mendengar langsung aspirasi serta keluhan masyarakat,” ujar...

Lombok Timur dan Data PMKS 2021-2023: Fakta di Balik Angka Kesejahteraan Sosial

  Sumber Foto : Satu Data Lombok Timur Lombok Timur, Jurnalmerah.com , – Data yang dirilis oleh Lombok Timur Satu Data yang bersumber dari  Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur dari tahun 2021 hingga 2023 memberikan gambaran tentang kompleksitas dan tantangan dalam menangani Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di daerah ini. Meskipun terdapat upaya penanganan yang signifikan, angka-angka menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2021: Fakir Miskin Mendominasi PMKS Pada tahun 2021, jumlah PMKS mencapai 137.677 jiwa, dengan kategori Fakir Miskin mendominasi angka tersebut sebanyak 123.583 jiwa. Data ini menunjukkan bahwa kemiskinan menjadi isu utama di Lombok Timur. Selain itu, sebanyak 129.440 jiwa telah mendapatkan intervensi. Namun, meskipun intervensi dilakukan pada hampir seluruh PMKS, pertanyaan penting adalah seberapa efektif penanganan ini dalam mengurangi angka kemiskinan secara berkelanjutan....

Dicari: Mahasiswa yang Hilang Di Lombok Timur

  Sumber Foto : radarlombok.co.id OPINI,Jurnalmerah -Di pelosok Lombok Timur, hiruk-pikuk kehidupan masyarakat yang bertarung dengan kesenjangan dan ketidakadilan kian terasa. Di tengah perjuangan ini, ada sebuah pertanyaan yang semakin nyaring: Kemana mahasiswa yang dulu berdiri di barisan terdepan untuk rakyat? Dulu, kampus-kampus menjadi pusat perubahan, tempat di mana suara mahasiswa menggema sebagai perlawanan terhadap ketidakadilan. Namun kini, suara itu meredup, seolah hilang ditelan sunyi. Kantin-kantin yang dulu ramai oleh diskusi kritis kini sepi. Ruang-ruang organisasi yang dulu menjadi pusat gagasan kini kosong tanpa penghuninya. Mahasiswa, yang dulu dikenal sebagai agen perubahan sosial, sekarang seolah tersingkir dari perannya sebagai penjaga harapan rakyat. Jalan-jalan kampus yang dulu penuh semangat kini hanya menyisakan jejak kaki yang tak lagi berlari untuk sebuah cita-cita besar. Ketika rakyat Lombok Timur kini menghadapi berbagai persoalan sosial yang semakin b...

Tim IRON-EDWIN Tegaskan Komitmen pada Guru, TKD akan Dikembalikan seperti Era Ali Bin Dachlan

  Keterangan Foto : Konsolidasi Tim Pemenangan Kabupaten IRON-EDWIN Jurnalmerah.com, Lombok Timur , - Dalam konsolidasi yang digelar di Cafe Klasik, Sikur, Sabtu, 14 September 2024 calon bupati Lombok Timur, Khairul Warisin, menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan guru di Lombok Timur. Salah satu fokus utama yang disampaikan adalah pengembalian Tunjangan Khusus Daerah (TKD) bagi guru, seperti yang pernah diterapkan pada masa kepemimpinan Ali Bin Dachlan.  Khairul Warisin calon bupati Lombok Timur 2024 menyampaikan bahwa guru adalah elemen penting dalam pembangunan sumber daya manusia. "Guru adalah pilar utama dalam pendidikan, dan sudah saatnya mereka mendapatkan penghargaan yang layak. Kami berkomitmen untuk mengembalikan TKD seperti masa Ali Bin Dachlan, agar guru-guru di Lombok Timur merasa bangga dan dihargai atas peran mereka yang begitu vital," ujar Khairul. Ia juga menekankan bahwa program TKD ini bukan hanya soal tunjangan semata, tetapi merupakan upaya untuk ...

Opini: Bunuh Diri di Lombok Timur, Potret Krisis Sosial-Ekonomi yang Memprihatinkan

Sumber Foto : Klikdokter OPINI,- Tragedi bunuh diri yang menimpa dua warga Lombok Timur, Makwan (66 tahun) dan Saripa Idatul Ra’yah Al Idrus (26 tahun), pada 9 September 2024, menjadi potret kelam dari tekanan sosial dan ekonomi yang semakin menghimpit masyarakat. Keduanya ditemukan tewas dalam keadaan gantung diri, yang diduga sebagai jalan terakhir untuk lari dari jerat masalah hutang. Kasus ini bukan hanya berita duka, tetapi juga alarm keras bagi kita semua—masyarakat, pemerintah, dan lembaga sosial—bahwa ada yang salah dalam sistem dan jaringan dukungan kita. Hutang, baik dari saudagar lokal maupun melalui pinjaman online, disebut sebagai pemicu utama. Makwan, seorang pria tua dari Sambelia, harus menanggung beban finansial akibat hutang kepada rekan-rekan sesama pedagang kambing. Sementara Saripa, yang jauh lebih muda, terjebak dalam permasalahan yang serupa namun lebih modern: pinjaman online yang berujung pada tekanan mental dan emosional. Saripa bahkan sempat menulis surat ter...