Langsung ke konten utama

Ketua LMND Mataram Serukan Perlawanan Terhadap Hoaks Jelang Pilkada 2024

Rapat Koordinasi Bawaslu NTB di Mataram Fokus pada Pengawasan Media Sosial

Mataram, Jurnalmerah.com, 24 September 2024 – Dalam upaya memastikan pelaksanaan Pilkada 2024 yang transparan dan adil, Ketua LMND Mataram, Mujihat Nuryakin, mengajak seluruh elemen gerakan untuk bersatu melawan penyebaran hoaks di media sosial. Ajakan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi yang diadakan oleh Bawaslu NTB di Hotel Lombok Raya, bertujuan untuk memperkuat jejaring pengawasan media sosial selama tahapan kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.

Mujihat menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menciptakan ekosistem informasi yang sehat. “Hoaks adalah ancaman serius, terutama menjelang Pilkada. Dengan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pengguna internet terbesar, kita perlu waspada terhadap penyebaran informasi yang menyesatkan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kemudahan akses informasi melalui media sosial sering disalahgunakan untuk menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, dan isu SARA. “Dampak hoaks bisa sangat merugikan, mulai dari keresahan masyarakat hingga kerusakan reputasi individu dan kelompok,” tambahnya.

Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan yang memiliki komitmen untuk menjaga integritas dan kejujuran dalam proses demokrasi di NTB. Mujihat mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam memerangi hoaks demi keberlangsungan Pilkada yang bersih dan terpercaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tim IRON-EDWIN Tegaskan Komitmen pada Guru, TKD akan Dikembalikan seperti Era Ali Bin Dachlan

  Keterangan Foto : Konsolidasi Tim Pemenangan Kabupaten IRON-EDWIN Jurnalmerah.com, Lombok Timur , - Dalam konsolidasi yang digelar di Cafe Klasik, Sikur, Sabtu, 14 September 2024 calon bupati Lombok Timur, Khairul Warisin, menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan guru di Lombok Timur. Salah satu fokus utama yang disampaikan adalah pengembalian Tunjangan Khusus Daerah (TKD) bagi guru, seperti yang pernah diterapkan pada masa kepemimpinan Ali Bin Dachlan.  Khairul Warisin calon bupati Lombok Timur 2024 menyampaikan bahwa guru adalah elemen penting dalam pembangunan sumber daya manusia. "Guru adalah pilar utama dalam pendidikan, dan sudah saatnya mereka mendapatkan penghargaan yang layak. Kami berkomitmen untuk mengembalikan TKD seperti masa Ali Bin Dachlan, agar guru-guru di Lombok Timur merasa bangga dan dihargai atas peran mereka yang begitu vital," ujar Khairul. Ia juga menekankan bahwa program TKD ini bukan hanya soal tunjangan semata, tetapi merupakan upaya untuk ...

DPP GANAS Resmi Bentuk DPD di Kabupaten Sumbawa Barat

Keterangan Foto : Anggota GANAS SumbawaBarat,Jurnalmerah.com , 29 September 2024 — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Advokasi Nusantara (GANAS) telah resmi membentuk pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GANAS Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Imran terpilih sebagai ketua, dengan Yanti Sosilawati sebagai sekretaris dan Maslah sebagai bendahara. Ketua DPP GANAS, Lalu Anugerah Bayu Adi, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan hadir dalam acara pembentukan DPD GANAS Sumbawa Barat. Ia menekankan bahwa kehadiran GANAS merupakan wadah perjuangan untuk masyarakat luas, bukan hanya di Lombok, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat. “Saya ucapkan banyak terima kasih telah hadir di acara pembentukan GANAS di Kabupaten Sumbawa Barat. Kepada pengurus DPD KSB yang terpilih, saya ucapkan selamat,” ungkap Anugerah. Anugerah juga menjelaskan bahwa gerakan utama GANAS adalah memberikan pendampingan hukum gratis bagi anggota dan masyar...

UGR: Surga Demokrasi dengan Sejuta Rektor

Di kaki Gunung Rinjani ujung timur pulau lombok, berdiri sebuah kampus yang namanya kerap disebut-sebut sebagai "Syurganya Demokrasi" – Universitas Gunung Rinjani (UGR). Sejak didirikan oleh Ali bin Dachlan, kampus ini dibangun di atas landasan kebebasan berpikir dan kreativitas mahasiswa. Sejak awal, UGR membanggakan dirinya sebagai ruang di mana setiap mahasiswa bebas berkreasi, bebas bersuara, bebas menyampaikan aspirasi tanpa batas. Dalam idealisme pendirinya, UGR adalah kampus yang memuliakan kebebasan individu dalam berkarya. Namun, apakah "syurga" ini masih setia pada mimpi besar pendirinya? Kenyataannya, UGR kini tak lebih dari panggung absurd di mana setiap sudut kampus menyaksikan parade para "rektor-rektor" dadakan yang memegang kekuasaan seolah tiada batas. "Sejuta rektor" itulah istilah yang santer di kalangan mahasiswa. Sebuah istilah sinis yang lahir dari ketidakpuasan atas perilaku birokrasi kampus yang bak serdadu tak bertuan. Di...