Langsung ke konten utama

Publik Figur Turun ke Jalan: Mengawal Putusan MK dan Menjaga Integritas Demokrasi

Publik Figur Turun ke Jalan: Mengawal Putusan MK dan Menjaga Integritas Demokrasi

Sumber Foto : Tribunews.com

JAKARTA,Jurnalmerah.com -Dilansir dari Liputan6.com, pada Kamis, 21 Agustus 2024, suasana di depan Gedung DPR/MPR RI berubah menjadi ajang demonstrasi yang dihadiri berbagai kalangan masyarakat, termasuk sejumlah publik figur dari industri kreatif. Aksi ini digelar untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dinilai sangat krusial bagi masa depan demokrasi Indonesia, terutama terkait Revisi Undang-Undang Pilkada.

Arie Kriting: "Sudah Terlalu Blak-blakan"

Sumber Foto : FTNews

Salah satu tokoh yang turut hadir dalam aksi tersebut adalah komika Arie Kriting. Dalam orasinya, Arie menyampaikan keprihatinannya atas inkonsistensi dalam pembahasan Revisi UU Pilkada. Menurutnya, sudah saatnya semua kalangan turun tangan, karena ketidakberesan dalam proses legislasi ini terlalu mencolok untuk diabaikan.

"Karena sudah terlalu blak-blakan, inkonsistensi sudah terlalu blak-blakan. Jadi kita berharap pemerintah dan wakil rakyat kita bisa melihat bahwa rakyat masih ada untuk berjuang bersama-sama," ujar Arie Kriting.

Ia juga berharap bahwa penundaan pengesahan Revisi UU Pilkada bisa menjadi sinyal positif. "Mudah-mudahan ketika ditunda akhirnya mereka memikirkan lagi langkah, dan bisa memilih pilihan yang tepat," tambahnya.

Reza Rahadian: "Putusan MK Seharusnya Final"

Sumber Foto : Kompas video

Aktor kenamaan Reza Rahadian juga menjadi sorotan dalam aksi tersebut. Reza yang dikenal vokal dalam berbagai isu sosial, kali ini tampil dengan penuh semangat, menyampaikan orasi dari atas mobil komando. Ia mengapresiasi putusan MK yang dianggapnya telah mengembalikan citra lembaga tersebut setelah sebelumnya dirusak oleh berbagai kontroversi.

Namun, Reza mengecam sikap DPR yang menganulir putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024, yang menetapkan syarat baru dalam pengajuan calon kepala daerah. "Hari ini kita mendapatkan kenyataan, itu akan dianulir lembaga yang katanya wakil rakyat kita semua hari ini. Lantas anda-anda di dalam ini wakil siapa?" kata Reza dengan nada penuh tanya.

Joko Anwar: "Penguasa Telah Keterlaluan"

Sumber Foto : Oposisicerdas.com

Tak hanya Arie dan Reza, sutradara ternama Joko Anwar juga hadir dalam aksi ini. Joko mengkritik keras tindakan DPR yang mengabaikan putusan MK, tindakan yang menurutnya sudah menciderai hati nurani rakyat. 

"Saya sebagai warga sipil saja, tapi walaupun saya tidak articulate bersuara tentang tata negara, pemerintahan, ini sudah kelewatan. Para penguasa sudah sangat vulgar banget menggunakan perkakas hukum untuk melenggangkan apa yang mereka mau," ucap Joko Anwar.

Joko menambahkan, selama ini masyarakat mungkin hanya diam dan bersuara di media sosial, namun kini mereka merasa perlu turun ke jalan untuk menunjukkan bahwa rakyat masih ada dan tidak bisa terus-menerus diperlakukan semena-mena oleh para penguasa.

Komika dan Musisi Turut Serta

Dari kalangan komika, Abdur Arsyad dan Bintang Emon turut menyuarakan keprihatinan mereka. Dalam orasinya, Abdur dengan nada sarkastik mengatakan bahwa situasi di dalam Gedung DPR lebih "lucu" dibandingkan penampilan komika di atas panggung. Sementara itu, Mamat Alkatiri menegaskan bahwa sebagai warga negara, mereka merasa bertanggung jawab untuk menjaga negara dari aturan-aturan yang dibuat tanpa memperhatikan kepentingan rakyat.

Selain itu, beberapa musisi seperti Ananda Badudu dan Kunto Aji juga hadir dalam aksi ini, memperlihatkan solidaritas mereka terhadap perjuangan menjaga keadilan dan demokrasi di Indonesia.

Kesimpulan: Aksi Publik Figur untuk Demokrasi

Aksi yang dihadiri oleh berbagai kalangan publik figur ini menunjukkan bahwa keprihatinan terhadap situasi politik dan masa depan demokrasi di Indonesia bukan hanya milik segelintir orang. Para seniman, komika, aktor, dan musisi turut menunjukkan bahwa mereka peduli akan nasib bangsa, dan siap turun ke jalan untuk mengawal proses demokrasi yang sehat dan adil.

Demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR ini menjadi simbol perlawanan terhadap upaya-upaya yang dianggap merugikan rakyat dan membahayakan masa depan demokrasi. Dengan kehadiran mereka, para publik figur ini tidak hanya menambah bobot moral aksi tersebut, tetapi juga menunjukkan bahwa perjuangan untuk keadilan dan kebenaran adalah milik semua orang, tanpa memandang profesi atau latar belakang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tim IRON-EDWIN Tegaskan Komitmen pada Guru, TKD akan Dikembalikan seperti Era Ali Bin Dachlan

  Keterangan Foto : Konsolidasi Tim Pemenangan Kabupaten IRON-EDWIN Jurnalmerah.com, Lombok Timur , - Dalam konsolidasi yang digelar di Cafe Klasik, Sikur, Sabtu, 14 September 2024 calon bupati Lombok Timur, Khairul Warisin, menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan guru di Lombok Timur. Salah satu fokus utama yang disampaikan adalah pengembalian Tunjangan Khusus Daerah (TKD) bagi guru, seperti yang pernah diterapkan pada masa kepemimpinan Ali Bin Dachlan.  Khairul Warisin calon bupati Lombok Timur 2024 menyampaikan bahwa guru adalah elemen penting dalam pembangunan sumber daya manusia. "Guru adalah pilar utama dalam pendidikan, dan sudah saatnya mereka mendapatkan penghargaan yang layak. Kami berkomitmen untuk mengembalikan TKD seperti masa Ali Bin Dachlan, agar guru-guru di Lombok Timur merasa bangga dan dihargai atas peran mereka yang begitu vital," ujar Khairul. Ia juga menekankan bahwa program TKD ini bukan hanya soal tunjangan semata, tetapi merupakan upaya untuk ...

DPP GANAS Resmi Bentuk DPD di Kabupaten Sumbawa Barat

Keterangan Foto : Anggota GANAS SumbawaBarat,Jurnalmerah.com , 29 September 2024 — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Advokasi Nusantara (GANAS) telah resmi membentuk pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GANAS Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Imran terpilih sebagai ketua, dengan Yanti Sosilawati sebagai sekretaris dan Maslah sebagai bendahara. Ketua DPP GANAS, Lalu Anugerah Bayu Adi, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan hadir dalam acara pembentukan DPD GANAS Sumbawa Barat. Ia menekankan bahwa kehadiran GANAS merupakan wadah perjuangan untuk masyarakat luas, bukan hanya di Lombok, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat. “Saya ucapkan banyak terima kasih telah hadir di acara pembentukan GANAS di Kabupaten Sumbawa Barat. Kepada pengurus DPD KSB yang terpilih, saya ucapkan selamat,” ungkap Anugerah. Anugerah juga menjelaskan bahwa gerakan utama GANAS adalah memberikan pendampingan hukum gratis bagi anggota dan masyar...

UGR: Surga Demokrasi dengan Sejuta Rektor

Di kaki Gunung Rinjani ujung timur pulau lombok, berdiri sebuah kampus yang namanya kerap disebut-sebut sebagai "Syurganya Demokrasi" – Universitas Gunung Rinjani (UGR). Sejak didirikan oleh Ali bin Dachlan, kampus ini dibangun di atas landasan kebebasan berpikir dan kreativitas mahasiswa. Sejak awal, UGR membanggakan dirinya sebagai ruang di mana setiap mahasiswa bebas berkreasi, bebas bersuara, bebas menyampaikan aspirasi tanpa batas. Dalam idealisme pendirinya, UGR adalah kampus yang memuliakan kebebasan individu dalam berkarya. Namun, apakah "syurga" ini masih setia pada mimpi besar pendirinya? Kenyataannya, UGR kini tak lebih dari panggung absurd di mana setiap sudut kampus menyaksikan parade para "rektor-rektor" dadakan yang memegang kekuasaan seolah tiada batas. "Sejuta rektor" itulah istilah yang santer di kalangan mahasiswa. Sebuah istilah sinis yang lahir dari ketidakpuasan atas perilaku birokrasi kampus yang bak serdadu tak bertuan. Di...