Muhammad Yunus Ditunjuk sebagai Penasihat Utama Bangladesh, Ali Bin Dachlan Sampaikan Ucapan Selamat di Facebook
Dhaka, Bangladesh – Setelah pergolakan politik yang intens, di mana demonstrasi rusuh memaksa Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina melarikan diri, pemerintah sementara Bangladesh telah menunjuk peraih Nobel Perdamaian, Prof. Muhammad Yunus, sebagai penasihat utama. Yunus, yang dikenal dunia internasional sebagai pendiri Bank Grameen, kini kembali menjadi sorotan dalam upaya membawa stabilitas di tengah kekosongan kekuasaan.
Bank Grameen, yang didirikan oleh Yunus, memiliki misi revolusioner—menyediakan layanan keuangan bagi kelompok miskin, terutama kaum perempuan. Yunus meyakini bahwa orang miskin, khususnya wanita, memiliki motivasi kuat untuk mengubah nasib mereka. "Orang miskin, terutama wanita, lebih bertekad untuk mengubah hidup mereka. Meskipun sering terlambat membayar, mereka selalu ingat akan hutang mereka," kata Yunus, yang terkenal karena pendekatan inovatifnya dalam keuangan mikro.
Narasi tentang kiprah Muhammad Yunus ini juga mendapatkan perhatian dari Ali Bin Dachlan, tokoh politik terkemuka dari NTB, Indonesia. Melalui akun Facebook miliknya, Ali Bin Dachlan menyoroti perbedaan sikap antara pemerintah Bangladesh dan Indonesia terhadap bank kecil. “Di Indonesia, pemerintah lebih membela bank-bank besar ketimbang bank kecil yang beroperasi di desa. Mereka bahkan bangga menutup bank kecil dan mencari kambing hitam,” tulis Ali Bin Dachlan. Ia juga menyampaikan penghormatan kepada Yunus, yang pernah ia temui pada tahun 1998, dan memberikan ucapan selamat atas perubahan besar yang kini terjadi di Bangladesh. “Selamat untuk Bangladesh yang baru,” ucapnya.
Keputusan untuk menunjuk Yunus sebagai penasihat utama diambil setelah pertemuan antara Presiden Mohammed Shahabuddin, para pemimpin militer, dan pemimpin mahasiswa yang memimpin protes. Meskipun Yunus sebelumnya menghindari politik, dorongan kuat dari para mahasiswa membuatnya menerima peran penting ini.
Yunus menegaskan bahwa Bangladesh kini telah “terbebas” dan siap memulai babak baru. "Kami ingin membangun negara yang indah untuk diri kami sendiri. Ini adalah janji yang ingin kami sampaikan kepada para pelajar dan pemuda yang akan memimpin masa depan kita,” tegas Yunus.
Peran Yunus dalam pemerintahan sementara ini diharapkan dapat membawa stabilitas dan menghindari kekosongan kekuasaan yang bisa memicu kerusuhan lebih lanjut. Dengan pengaruhnya yang luas di dalam dan luar negeri, Yunus diyakini akan menjadi sosok kunci dalam mengarahkan Bangladesh menuju masa depan yang lebih cerah.
Komentar
Posting Komentar