Langsung ke konten utama

Kritik Untuk Kominfo Lotim.: Kasus TikToker dan Investasi Bodong Bukti Kelemahan Literasi Digital

Kritik Terhadap Dinas Kominfo Lombok Timur: Kasus TikToker dan Investasi Bodong Menyoroti Kelemahan Literasi Digital


Sumber Foto : agpgroup.id
Penulis : Rohman Rofiki 

OPINI, Jurnalmerah -Belakangan ini, Lombok Timur diguncang oleh dua peristiwa besar yang menyoroti rendahnya tingkat literasi digital di kalangan masyarakat. Pertama, viralnya seorang TikToker bernama JN (24) yang menampilkan auratnya di TikTok, memicu kegemparan di kalangan warga setempat. Kedua, skandal investasi bodong PT MSL yang merugikan banyak warga, termasuk pekerja migran Indonesia, dengan janji keuntungan besar yang tidak terbukti. Kedua kasus ini menunjukkan bahwa masyarakat di Lombok Timur, termasuk pekerja migran, masih minim pemahaman mengenai risiko media sosial dan investasi daring yang berpotensi merugikan.

Menurut [OPSINTB.com](https://opsintb.com), JN telah diamankan oleh Polsek Aikmel setelah videonya menyebar luas di media sosial, memicu reaksi negatif dari warga setempat. Kasus ini saat ini sedang ditangani oleh Polres Lombok Timur dengan dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Sementara itu, berdasarkan [Detik.com](https://detik.com), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat telah melaporkan PT MSL Apps ke Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI). RR, salah satu korban investasi ini, menyatakan bahwa banyak warga, termasuk pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat, terjebak dalam investasi ini karena tergiur oleh janji keuntungan besar.K

Kritik Terhadap Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Lombok Timur

Dinas Kominfo Lombok Timur harus di kritik keras terkait kedua kasus tersebut. Program edukasi literasi digital yang mereka jalankan kurang efektif dalam memberikan pemahaman yang memadai kepada masyarakat mengenai risiko penggunaan media sosial dan investasi daring. Selain itu, kurangnya kerjasama dengan lembaga seperti OJK dan pihak berwenang lainnya menunjukkan kelemahan dalam pengawasan dan penegakan hukum terhadap konten digital dan praktik investasi ilegal.

Kepala OJK NTB, Rudi Sulistyo, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap investasi yang menawarkan keuntungan tinggi tanpa risiko yang jelas. Beliau juga menegaskan pentingnya memverifikasi legalitas dan model bisnis sebelum melakukan investasi. Masyarakat juga dihimbau untuk segera melaporkan kasus-kasus investasi bodong melalui saluran pengaduan yang disediakan oleh OJK.

Kesimpulan

Peristiwa TikToker JN dan kasus investasi bodong PT MSL menegaskan pentingnya peningkatan literasi digital di Lombok Timur. Dinas Kominfo Lombok Timur harus meningkatkan upaya edukasi dan sosialisasi mengenai penggunaan media sosial yang aman serta investasi online yang terpercaya. Kerja sama yang lebih erat dengan pihak berwenang juga menjadi kunci dalam melindungi masyarakat dari ancaman kejahatan digital. Kedua kasus ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan kritis dalam menyikapi informasi dan tawaran di dunia digital.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tim IRON-EDWIN Tegaskan Komitmen pada Guru, TKD akan Dikembalikan seperti Era Ali Bin Dachlan

  Keterangan Foto : Konsolidasi Tim Pemenangan Kabupaten IRON-EDWIN Jurnalmerah.com, Lombok Timur , - Dalam konsolidasi yang digelar di Cafe Klasik, Sikur, Sabtu, 14 September 2024 calon bupati Lombok Timur, Khairul Warisin, menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan guru di Lombok Timur. Salah satu fokus utama yang disampaikan adalah pengembalian Tunjangan Khusus Daerah (TKD) bagi guru, seperti yang pernah diterapkan pada masa kepemimpinan Ali Bin Dachlan.  Khairul Warisin calon bupati Lombok Timur 2024 menyampaikan bahwa guru adalah elemen penting dalam pembangunan sumber daya manusia. "Guru adalah pilar utama dalam pendidikan, dan sudah saatnya mereka mendapatkan penghargaan yang layak. Kami berkomitmen untuk mengembalikan TKD seperti masa Ali Bin Dachlan, agar guru-guru di Lombok Timur merasa bangga dan dihargai atas peran mereka yang begitu vital," ujar Khairul. Ia juga menekankan bahwa program TKD ini bukan hanya soal tunjangan semata, tetapi merupakan upaya untuk ...

DPP GANAS Resmi Bentuk DPD di Kabupaten Sumbawa Barat

Keterangan Foto : Anggota GANAS SumbawaBarat,Jurnalmerah.com , 29 September 2024 — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Advokasi Nusantara (GANAS) telah resmi membentuk pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GANAS Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Imran terpilih sebagai ketua, dengan Yanti Sosilawati sebagai sekretaris dan Maslah sebagai bendahara. Ketua DPP GANAS, Lalu Anugerah Bayu Adi, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan hadir dalam acara pembentukan DPD GANAS Sumbawa Barat. Ia menekankan bahwa kehadiran GANAS merupakan wadah perjuangan untuk masyarakat luas, bukan hanya di Lombok, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat. “Saya ucapkan banyak terima kasih telah hadir di acara pembentukan GANAS di Kabupaten Sumbawa Barat. Kepada pengurus DPD KSB yang terpilih, saya ucapkan selamat,” ungkap Anugerah. Anugerah juga menjelaskan bahwa gerakan utama GANAS adalah memberikan pendampingan hukum gratis bagi anggota dan masyar...

UGR: Surga Demokrasi dengan Sejuta Rektor

Di kaki Gunung Rinjani ujung timur pulau lombok, berdiri sebuah kampus yang namanya kerap disebut-sebut sebagai "Syurganya Demokrasi" – Universitas Gunung Rinjani (UGR). Sejak didirikan oleh Ali bin Dachlan, kampus ini dibangun di atas landasan kebebasan berpikir dan kreativitas mahasiswa. Sejak awal, UGR membanggakan dirinya sebagai ruang di mana setiap mahasiswa bebas berkreasi, bebas bersuara, bebas menyampaikan aspirasi tanpa batas. Dalam idealisme pendirinya, UGR adalah kampus yang memuliakan kebebasan individu dalam berkarya. Namun, apakah "syurga" ini masih setia pada mimpi besar pendirinya? Kenyataannya, UGR kini tak lebih dari panggung absurd di mana setiap sudut kampus menyaksikan parade para "rektor-rektor" dadakan yang memegang kekuasaan seolah tiada batas. "Sejuta rektor" itulah istilah yang santer di kalangan mahasiswa. Sebuah istilah sinis yang lahir dari ketidakpuasan atas perilaku birokrasi kampus yang bak serdadu tak bertuan. Di...