Bagian Pertama |GLOBALISASI dan KAPITALISME GLOBAL
Pada akhir abad ke-20, dunia Barat memperkenalkan istilah baru dalam kamus politiknya, yaitu "globalisasi". Istilah ini berasal dari kata sifat Perancis "global", yang berarti "mendunia, meliputi seluruh dunia".
Dalam sosiologi borjuis, globalisasi digambarkan sebagai proses percepatan, perluasan, dan interaksi hubungan ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lainnya secara global, yang diharapkan akan membawa pemerataan pertumbuhan dan pembangunan sosial-ekonomi di seluruh negara. Untuk melegitimasi mitos ini, para ilmuwan dan akademisi yang didukung perusahaan-perusahaan besar sering kali menggambarkan globalisasi seperti lautan badai, yang gelombang pasangnya diharapkan membawa semua perahu perekonomian dunia ke pantai kebahagiaan, tempat "gunung dan sungai emas" dipenuhi dengan "anggur".
Namun, utopia ini TIDAK DITAKDIRKAN untuk menjadi kenyataan. Globalisasi tidaklah bersifat LINIER, melainkan “BERDENYUT atau BERGELOMBANG”, yang mengalami pasang surut. Akhir-akhir ini, globalisasi tampak mengalami kemunduran, sementara para pemimpin global mengejar tujuan yang bertentangan dengan kepentingan massa pekerja. Mitos persamaan kesempatan bagi semua negara, baik besar maupun kecil, hanya berfungsi sebagai daya tarik kapitalisme global bagi masyarakat di negara-negara pinggiran.
Faktanya, GLOBALISASI KAPITALIS adalah proses yang dikendalikan oleh negara-negara besar di BARAT, dipimpin oleh Amerika Serikat. Para ilmuwan progresif di Timur dan Barat menegaskan bahwa globalisasi modern bukanlah modernisasi, melainkan AMERIKANISASI dan WESTERNISASI. Mereka berpendapat bahwa istilah "globalisasi" diciptakan untuk menyamarkan perluasan kapitalisme secara global, agar dunia dapat melayani kepentingan elit yang berkuasa di negara-negara maju. Akibatnya, globalisasi, sebagai proses yang menandai TAHAP TERTINGGI IMPERIALISME (seperti yang dikatakan Lenin), hanya menimbulkan ilusi kesetaraan pertumbuhan ekonomi di semua negara.
Praktiknya, globalisasi terutama memperkuat dominasi perusahaan transnasional (TNC) dan bank (TNB) di seluruh dunia. Penggerak utama globalisasi modern gaya Amerika adalah "TRINITAS" yang terdiri dari Bank Dunia (WB), Dana Moneter Internasional (IMF), dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Mereka bertindak demi kepentingan industri global dan oligarki keuangan, terutama Amerika Serikat dan negara-negara G7 lainnya.
INTISARI kapitalisme global di era NEOLIBERAL adalah PRIVATISASI ekonomi dan PEMBATASAN intervensi negara dalam pengaturan pasar. Namun, ini tidak berarti bahwa negara hanya berperan sebagai “penjaga malam”. Negara kapitalis modern tetap melindungi hak kepemilikan pribadi di negara-negara maju. Di sisi lain, jaminan monopoli dengan dalih “mengurangi peran negara” bertujuan untuk MELEMAHKAN KEKUASAAN di negara-negara pinggiran, sehingga memudahkan subordinasi mereka kepada kepentingan TNC dan TNB dalam mengeksploitasi sumber daya manusia dan alam.
*Bersambung*
Komentar
Posting Komentar